Menurut laporan 21 Maret yang diterbitkan oleh perusahaan analitik keuangan terdesentralisasi OpenCover, perusahaan asuransi DeFi membayar $34,4 juta klaim pada tahun 2022. Dalam konteks, hanya $36,9 juta dari klaim tersebut yang telah dibayarkan sejak OpenCover mulai melacak data. Pembayaran penting termasuk $22,5 juta selama runtuhnya ekosistem Terra Luna pada Mei 2022 dan $4,7 juta dari runtuhnya crypto exchange FTX pada November 2022.
Terlepas dari lonjakan pembayaran, OpenCover mengatakan hanya dana senilai $231 juta dalam protokol DeFi yang telah diasuransikan sesuai datanya, hanya mewakili 0,5% dari total nilai yang dikunci dalam industri DeFi. Cointelegraph melaporkan pada 5 Januari bahwa eksploitasi keamanan DeFi naik 47,4% setiap tahun pada tahun 2022 menjadi $3,64 miliar. Kejahatan terkait blockchain global, tidak termasuk kejahatan keuangan, berjumlah $13,7 miliar sepanjang tahun, tulis perusahaan keamanan blockchain China, LianAn Technology.
Terkait: Asuransi kripto adalah `raksasa tidur` dengan hanya 1% dari investasi yang ditanggung
Asuransi DeFi telah diperluas ke delapan kategori utama: cakupan kehilangan protokol, cakupan depeg stablecoin, cakupan toke hasil, cakupan akun kustodian, cakupan audit (bug kontrak pintar), cakupan pemotongan untuk validator profesional, dan cakupan khusus lainnya. OpenCover mengatakan dalam sembilan bulan terakhir, rasio leverage harian rata-rata dari jumlah polis aktif terhadap modal underwriting adalah 1,07 kali di seluruh penyedia yang berbeda.
“Pada saat penulisan, nilai total kumpulan modal underwriting yang dilacak oleh OpenCover berjumlah $286 juta ( 186k ETH) dengan terendah $210 juta dan tertinggi $394 juta dalam 9 bulan terakhir. Nilai saat ini 26% lebih rendah dari periode maksimum dalam istilah USD.”
Terlepas dari pertumbuhan industri asuransi DeFi, OpenCover mengatakan masih banyak yang harus dilakukan terkait kemampuan untuk skala. “Pada akhirnya, menskalakan inovasi ini ke ukuran yang berarti akan bergantung pada kekokohan kerangka kerja penilaian risiko DeFi — yang saat ini jumlahnya sangat sedikit,” tulis perusahaan itu.
Artikel ini disadur dari cointelegraph.com sebagai kliping berita saja. Trading dan Investasi Crypto adalah hal yang beresiko, silakan baca himbauan BAPPEBTI, OJK, Kementrian Keuangan dan Bank Indonesia. Kami bukan pakar keuangan, pakar blockchain, ataupun pakar trading. Kerugian dan kealpaan karena penyalahgunaan artikel ini, adalah tanggungjawab anda sendiri.
