Ini Sebab Untirta Trending, Ospek Maba Keterlaluan?

Serang - Ospek di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Banten, jadi perbincangan netizen. Mahasiswa baru dikabarkan mengalami tekanan hingga dehidrasi karena dijemur di tengah lapangan saat ospek. Narasi ini sempat menjadi perbincangan di kalangan netizen dan menjadi trending topic di Twitter. detikcom berusaha mencari kebenaran informasi tersebut kepada mahasiswa dan Humas Untirta. Seorang ibu dari mahasiswa baru Untirta menceritakan tentang kegiatan orientasi mahasiswa baru di Untirta. Ia merasa resah anaknya sakit karena mengikuti rangkaian pemeriksaan yang tidak memperhatikan faktor kesehatan dan daya tahan mahasiswa baru. "Jadi kita WA, 'Jam berapa tim inspeksi pulang?', tapi itu anak, jawabannya 'Saya tidak tahu'. Saya kesal, saya mungkin tifus, saya ingin sholat di buru-buru. Kedua, posisi di lapangan, kerja di kantong dikumpulkan, minum dibatasi, jadi habis," ujarnya saat dihubungi, Rabu (10/8/2022). Dikatakannya, anaknya mengikuti pre-ospek di Kampus 1 Untirta pada Selasa (9/8). Mereka dikumpulkan mulai pukul 07.00 WIB hingga sore hari di lapangan terbuka. Meski ada jeda saat salat Zuhur, dia mengatakan ada siswa yang pingsan dan mengalami mimisan. "Bisa jadi dehidrasi. Bisa jadi tifus kalau menahan lapar atau haus," ujarnya. Ia juga tidak mengizinkan anaknya mengikuti orientasi di Untirta. Putranya memilih untuk tidak mengikuti kegiatan di kampus.

Untirta Beri Tanggapan

Terkait pembahasan soal pemeriksaan mata yang viral tersebut, staf Humas Untirta Veronika Dian Faradisa mengatakan, saat ini Rektor sedang menyelidiki kejadian tersebut ke Bagian Kemahasiswaan, BEM KBM, dan organisasi kemahasiswaan. Ia mengatakan, kegiatan kemahasiswaan pada Selasa (9/8) kemarin merupakan kegiatan organisasi kemahasiswaan dan BEM untuk sosialisasi. Dikatakannya, kegiatan tersebut merupakan pra-PKKBM (pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru) atau ospek. “Kami hari ini dikejutkan oleh media sosial, kami diberitahu oleh mahasiswa baru, kami terkejut bahwa kemarin sepenuhnya ormawa pra-PKKBM (organisasi kemahasiswaan),” kata Dian di Serang, Rabu (10/8). Selain sosialisasi, mahasiswa dikumpulkan di lapangan untuk memotret mosaik melalui drone. Dianggap panas di tengah lapangan dan mungkin ada panitia yang keterlaluan. "Ke depan, mungkin tidak keluar dengan rapi, mungkin saja terlalu overprotektif," katanya. Pihak universitas saat ini masih mencari informasi terkait kegiatan ini. Pihaknya akan menyampaikan pernyataan resmi setelah mendapat informasi yang baik dari BEM dan organisasi kemahasiswaan.