Program AIMS Selaras dengan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka


Pelaksana tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Diktiristek Sri Gunani Partiwi menjelaskan bahwa program AIMS selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Kemdikbudristek. Hal ini disampaikan Sri Gunani pada Pertemuan Tahunan Dewan Pengarah Asian International Mobility for Students (AIMS) Ke-8 di Yogyakarta, Selasa (4/7).

Lebih lanjut Sri Gunani menjelaskan bahwa AIMS dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka memiliki fokus yang sama yaitu pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan berbagai kesempatan pengembangan kompetensi, minat, dan bakat mahasiswa khususnya melalui program pertukaran mahasiswa antar negara anggota/mitra AIMS.

“Kesempatan menempuh program pertukaran bagi mahasiswa di negara mitra dengan potensi pemilihan bidang program studi yang berbeda dengan bidang keilmuan asal, menjadi salah satu pondasi kuat dalam mempersiapkan kemampuan mahasiswa menghadapi dunia kerja di masa depan dengan keberagaman minat serta bakat,” ucap Sri Gunani.

Pada pertemuan ini, negara anggota AIMS kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelaksanaan berbagai program mobilitas dari para mahasiswa di kawasan, dengan memperkenalkan kesempatan ruang keahlian yang luas, pengalaman atas lingkungan kebudayaan yang baru, jembatan interaksi masyarakat internasional, dan peningkatan kualitas institusi pendidikan.

Turut menjadi isu pembahasan dalam pertemuan ini adalah tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh para negara anggota AIMS seperti proses aplikasi visa dan keimigrasian, penyesuaian kebijakan pemerintah serta penjaringan keikutsertaan mahasiswa.

Pada kesempatan yang sama, Centre Director of SEAMEO RIHED, Romyen Kosaikanont menyampaikan bahwa pentingnya tracer study (pelacakan jejak lulusan/alumni) dan kualitas alumni mahasiwa turut krusial dalam meningkatkan peran dunia pendidikan dalam pengembangan sektor ekonomi, sosial dan budaya.
Baca Juga :  Membangun Budaya Antigratifikasi untuk Wujudkan SDM Berintegritas
“Penguatan jaringan alumni AIMS turut menjadi bagian yang terpisahkan dalam kepentingan pengembangan dunia pendidikan yang berkelanjutan dan memperkuat kerja sama serta kolaborasi antar negara anggota dan alumni AIMS yang turut mendukung pembentukan identitas regional,” ujar Romyen Kosaikanont.

Romyen Kosaikanont dan negara anggota lainnya sepakat, pentingnya turut mengembangkan jaringan alumni AIMS berserta perangkatnya akan turut mendukung aktivitas dan berbagai program komperhensif AIMS lainnya.

Perwakilan AIMS untuk Perguruan Tinggi di Indonesia, Azis Boing Sitanggang melihat keberadaan AIMS sangat penting dalam mendukung perkembangan sektor pendidikan tinggi di wilayah masing-masing negara anggotanya.

“Dalam Pertemuan Peninjauan ini, setiap perwakilan negara sangat aktif berdiskusi terkait dengan strategi pembelajaran kedepannya dan memastikan bahwa program AIMS berkelanjutan untuk membangun kapasitas sumber daya wilayah ASEAN, Republik Korea, dan Jepang,” ujar Azis Boing.

Para negara anggota AIMS turut pula mendiskusikan potensi dari sektor riset yang dapat dikembangkan lebih jauh melalui pengkajian mendalam terhadap isu-isu potensial yang dapat dikolaborasikan bersama antar perguruan tinggi anggota AIMS. Hal ini sejalan dengan peran besar perguruan tinggi dalam aktivitas riset dengan pengembangan sektor teknologi nasional yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga :  Sosialisasi Bantuan Dana Inovasi Modul Digital
Anggota AIMS juga bersepakat untuk menambah program inovatif AIMS yaitu SEA-Europe Mobility Programme for Sustainable Development. Program ini menjadi salah satu potensi yang dikembangkan kedepannya untuk mengembangkan bersama mobilitas pembelajaran inovatif di tingkat global yang melibatkan kemitraan antara negara anggota AIMS dan mitra dari Eropa. Program ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam bentuk seperti summer school yang dapat diikuti oleh para mahasiswa di kawasan.

Agenda pembahasan ditutup dengan pembahasan penyelenggaraan Pertemuan Peninjauan Rutin AIMS Ke-17 selanjutnya yang rencananya akan diselenggarakan di Filipina sebagai tuan rumah.

Pertemuan Tahunan Dewan Pengarah Asian International Mobility for Student (AIMS) Ke-8 telah sukses diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di Yogyakarta pada 2-5 Juli 2023. Pertemuan ini dihadiri delefasi dari negara anggota AIMS antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Jepang, Republik Korea, dan Kamboja sebagai negara anggota baru AIMS tahun ini. Selain itu hadir pula delegasi delegasi SEAMEO RIHED (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre Specialising in Higher Education Development) yang berperan dalam memimpin pertemuan ini.(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)



Artikel ini disadur dari https://dikti.kemdikbud.go.id/ sebagai kliping/arsip saja, perubahan informasi, penyuntingan terbaru dan keterkaitan lain bisa dilihat di sumber berita.